Lyrics
[Intro – piano lembut + strings halus]
[Melodi perlahan, suasana hening, spotlight fokus pada penyanyi]
Ha-ah-ah-ah
Ha-ah-ah-ah-ah
⸻
[Verse 1 – lembut, piano + strings]
Di balik lafaz manis, sering hilang erti,
Namun aku percaya, cinta lebih dari janji,
Bukan sekadar kata, tapi nyawa yang kau beri,
Dari hati yang suci, menyinari diri ini.
⸻
[Pre-Chorus – violin naik, emosi bertambah]
Oh, biar dunia mempersoalkan,
Aku tetap teguh pertahankan,
Cinta ini bukan bayangan,
Ia nyata… dan sejati…
⸻
[Chorus – CLIMAX, orkestra mula masuk]
Cinta sejati, bukan lafaz semata,
Tapi jiwa yang ikhlas, bernyawa selamanya,
Dalam hati suci, ku serahkan segalanya,
Kerana cinta… oh cinta…
Takkan pernah binasa!
⸻
[Verse 2 – lebih emosional, orchestra build-up]
Setiap luka silam, terubat olehmu,
Gelap jadi terang, bila kau di sisiku,
Kasihmu mengalir, bagaikan sungai rindu,
Menghapus segala resah, menenangkan jiwaku.
⸻
[Pre-Chorus – brass lembut + choir perlahan masuk]
Oh, biar ribut datang menguji,
Aku kan tetap di sisi ini,
Cinta kita takkan terganti,
Ia abadi… dan sejati…
⸻
[Chorus – powerful, full orchestra + choir sederhana]
Cinta sejati, bukan lafaz semata,
Tapi jiwa yang ikhlas, bernyawa selamanya,
Dalam hati suci, ku serahkan segalanya,
Kerana cinta… oh cinta…
Takkan pernah binasa!
⸻
[Bridge – dramatic, hampir acapella + strings tegang]
Walau dunia runtuh tak bermakna, (ha-ah-ah)
Walau masa berhenti seketika, (ha-ah-ah)
Selagi nafasku masih ada…
Kasih ini… tetap kekal selamanya!
⸻
[Final Chorus – CLIMAX, full choir + timpani + strings soaring]
Cinta sejati, bukan lafaz semata,
Tapi jiwa yang ikhlas, bernyawa selamanya,
Dalam hati suci, ku serahkan segalanya,
Kerana cinta… oh cinta…
[Outro – orkestra tamat dengan chord besar + choir “Selamanya…”]
[Musik berhenti perlahan, spotlight terakhir, suasana megah & emosional]
Selamanya...
Style of Music
Powerful epic sad dreamy orchestral cinematic pop ballad, pain sad angry violins, sad strings, classical flutes, female backup vocals, operatic Female Vocals, theatrical lyric, Moderate tempo climax